Pengertian A/B Testing
A/B Testing adalah sebuah metode untuk membanding 2 asset yang berbeda dan mengetahui mana yang terbaik dari 2 asset tersebut. Atau singkatnya, pengguna/user lebih suka dengan versi A atau B.
Konsep A/B Testing
Mudahnya kamu pasti pernah melakukan praktik Biologi pada jaman sekolah kan?
Nah, kamu pasti pernah melakukan percobaan pada tanaman yang kamu tanam dan melihat ada berapa banyak yang tumbuh dan karena apa mereka bisa tumbuh?
Padahal tanaman tersebut sama-sama kamu berikan air dan tempat yang teduh, hanya saja pasti kamu akan membandingkannya dengan tanaman yang diberi air banyak dan tanaman yang diberi air sedikit.
Sama halnya di dunia Digital Marketing. Kamu akan membandingkan 2 asset yang tujuannya sama tetapi memiliki 2 perlakuan yang berbeda sehingga kita bisa mengetahui user/pengguna ingin menggunakan asset yang mana.
Contoh A/B Testing dilakukan pada website Shiftacademy.id
A

B

Dicontoh ini kita lihat ada 2 asset yang berbeda yang dimiliki oleh Shiftacademy.id.
Versi A lebih simple, sedangkan Versi B lebih detail dalam 1 page.
Dalam melakukan A/B Testing biasanya ditentukan dalam jangka waktu untuk mengetahui mana saja yang lebih baik untuk digunakan dalam website dan mana yang baik dalam mengumpulkan leads.
Dengan adanya jangka waktu dan kita mendapatkan leads, kita dapat mengetahui user/pengguna lebih menyukai landing page versi apa.
Dengan memiliki data ini, kamu dapat membuat hipotesis dan melakukan tes berikutnya.
*Note: A/B Testing tidak hanya digunakan pada website saja, tetapi bisa juga pada Mobile Apps, Iklan, Copywriting, dan lain-lain.
Kenapa A/B Testing Penting Dilakukan oleh Digital Marketer?
Dengan melakukan A/B testing marketer akan mendapatkan data yang dibutuhkan untuk meningkatkan asset dan memaksimalkan budget marketing yang dimiliki.
Dengan memiliki data, marketer akan memiliki analisa dan hipotesis apa yang harus dibuat untuk asset digital sehingga dapat meningkatkan kepuasan user/pelanggan. Sehingga dengan adanya A/B testing dapat meningkatkan revenue perusahaan.
A/B Testing bisa dilakukan dengan perubahan yang sangat sedikit, contohnya seperti membedakan Copywriting untuk asset A & asset B. Dengan hanya mengubah copywriting pada design & konten yang sama, pelanggan/user lebih tertarik untuk melakukan klik pada iklan kita dan akhirnya terjadi conversion untuk produk kita.
Poin Yang Dapat Dilakukan A/B Testing
Pada setiap asset digital kamu dapat melakukan A/B Testing seperti:
- Warna
- Design
- Copywriting (Judul & Sub-judul)
- Foto/Ilustrasi
- Foto & Video
- Photo Produk
- Penawaran
- Call-To-Action
Intinya, semua poin yang ada pada asset digital dapat dilakukan A/B Testing, sehingga kamu bisa mengetahui user/pelanggan dari perusahaan kamu lebih nyaman dengan asset yang mana?
Tips Dalam Menjalankan A/B Testing!
Berikut adalah beberapa tips untuk kamu dalam menjalan A/B Testing:
- Kamu Memahami Produk Yang Kamu Jual!
Penting! Kamu harus memahami dan produk yang kamu jual.
Sehingga ketika kamu menjalankan sebuah online advertising kamu tidak akan salah target audience dan dapat memaksimalkan potensi dari online advertising yang kamu jalankan. - Be Specific & More Accurate!
Kamu harus memastikan bahwa target audience yang kamu pakai dalam menjalankan A/B testing ini sama, sehingga kamu dapat mengetahui poin mana yang dapat menjadi pembeda dalam meningkatkan asset digital selanjutnya yang dapat mendatangkan revenue tinggi kepada perusahaan. - Jangan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan
Karena A/B Testing dalam Digital Marketing bisa mendapatkan result secara real-time, biasanya marketer terlalu cepat dalam mengambil kesimpulan dan hipotesis dari A/B Testing yang dilakukan sehingga dapat memberikan hasil yang tidak lengkap dan akurat. Baiknya marketer menunggu sampai learning phase selesai. - Coba Lebih Sering
Melakukan ujicoba lebih dari sekali akan menunjukkan sedikit-banyak perubahan dan improvement. Dengan melakukan A/B Testing lebih dari sekali kamu akan mendapatkan “winning test” yang berarti kamu akan mendapatkan asset digital terbaik.
Akan tetapi, dalam dunia digital tidak ada yang “tetap” atau “selamanya” sehingga kamu akan tetap terus melakukan A/B Testing untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk perusahaan kamu!
Banyak yang sering bertanya kepada expertise di bidang Digital Marketing, “Iklan kaya gimana si yang paling bagus?” atau “Landing Page mana si yang bisa menghasilkan banyak traffic dan conversion?” dan jawabannya adalah “DEPENDS”.
Dalam dunia Digital Marketing tidak ada yang namanya pasti. Karena dunia Digital Marketing sangat fluktuatif dan data oriented sehingga akan menimbulkan hasil yang berbeda-beda.