Digital mastery combined with strong leadership skills is the “now” big things. It helps you to stay relevant, meaningful, and capable to tackle problems with un-imagineable solution.
Setidaknya terdapat 4 aspek kualitas dasar leadership yang harus dimiliki oleh seorang digital leaders, yaitu:
Clear Vision
Bayangkan jika kamu tersesat di tempat antah berantah. Kamu memiliki senjata dan peralatan canggih lainnya. Tujuan kamu adalah keluar dari hutan tersebut. Kami yakin ‘tebusan’ kamu tidak akan efektif jika kamu tidak memiliki jalur yang jelas. Kamu hanya akan berjalan-jalan di hutan tersebut. Maybe now you have a big vision, tetapi ketika hal tersebut tidak diikuti dengan carrer path yang jelas maka tujuan itu tidak akan membawa kamu kemana-mana. So, untuk menjadi seorang digital leaders kamu harus memiliki clear vision.
Cerdas
Cerdas di sini artinya bukan harus pintar ya. Nah maksudnya adalah seorang digital leaders harus mampu secara cepat dan juga tepat memahami situasi yang terjadi. Kemudian merumuskan respon yang pas untuk menjawab situasi tersebut. You can start from SMART, what is that?
S = Strategy,
M = Monitoring
A = Alignment
R = Reality & Responbility
T = Teamwork and Trust
Determinasi
Digital Leaders hadir untuk solve the problem. Sebagai seorang digital leaders kamu tidak hanya sekadar membuat keputusan dan strategi tetapi juga harus memastikan setiap langkah yang diambil harus tiba di ujungnya dan mendapatkan result.
Endurance
Tentunya suatu tantangna atau pekerjaan yang sedang dihadapi pasti memiliki durasi yang Panjang. Bahkan, masalah muncul dalam pekerjaan bias bercabang seperti pohon beringin. So, game slot resmi Sebagai seorang digital leaders kamu harus memiliki daya tahan yang tinggi agar tidak gampang kecewa, putus asa, nggak gampang ngambek, dan kuat secara fisik.
Ketika kamu sudah memiliki ke 4 aspek ini, maka kamu bakal punya cara yang berbeda melihat semua tantangan. Ini jadi modal dasar yang penting untuk menjadi the great digital leaders.
So, the question is. Apakah seorang manager data science, marketer, CEO, etc hanya sekadar mempunya digital skill?