ChatGPT adalah sebuah projek dari OpenAI, sebuah perusahaan yang sedang mengembangkan sebuah AI (artificial intelligence) di Amerika Serikat.
Belakangan ini, model AI ini menjadi viral di internet karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengerjakan pekerjaan manusia, semua itu dilakukan dengan cara melakukan perintah sederhana sampai perintah yang spesifik.
Ada yang menyuruh model AI ini untuk menuliskan copywriting, email marketing, melukis dan menggambar pemandangan dan wajah manusia, bahkan menulis dari code hingga code tersebut menjadi aplikasi.
Bukannya itu, ChatGPT juga dapat menyelesaikan sebuah bug sekaligus memberikan penjelasan bagaimana cara dia menyelesaikan bug tersebut.
Untuk tahu lebih lanjut, yuk kita kenalan dulu dengan ChatGPT.
Apa itu ChatGPT?
ChatGPT dirilis ke publik pada hari Rabu (7/12/2022) oleh OpenAI, sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan yang pendirinya termasuk Elon Musk.
Tetapi perusahaan memperingatkan itu dapat menghasilkan jawaban yang bermasalah dan menunjukkan perilaku yang bias.
ChatGPT adalah yang terbaru dalam serangkaian AI yang oleh perusahaan disebut sebagai GPT, singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer.
Untuk mengembangkan sistem, versi awal disempurnakan melalui percakapan dengan pelatih manusia.
Dengan menempatkan chatbot canggihnya dalam pratinjau publik, OpenAI berharap dapat mengumpulkan umpan balik dengan belajar dari apa yang ditanyakan semua pengguna ChatGPT dan seberapa baik kinerja teknologinya.
Pendiri Indexsy, Jacky Chou, memperkirakan bahwa monopoli Google kini telah berakhir untuk permintaan internasional dengan pengenalan ChatGPT yang menarik ini.
Darrell Etherington, redaktur pelaksana situs web teknologi TechCrunch, menggambarkan permintaan pencarian ChatGPT sesederhana jika pengguna “bermalas-malasan dengan rekan kerja atau berinteraksi dengan agen dukungan pelanggan di situs web.”
Sebuah situs berita mengklaim bahwa Google akan kehilangan nilainya sebagai mesin pencari teratas karena popularitas awal chatbot, menurut banyak balasan pengguna yang direkam oleh NBC Digital.
Namun, menurut ChatGPT di tengah perbandingan yang sedang berlangsung, “Sulit untuk membandingkan ChatGPT dan Google Penelusuran secara langsung, karena keduanya melayani tujuan yang berbeda dan beroperasi dengan cara yang berbeda.”
Siapa Dibalik ChatGPT?
Model AI terbaru ini adalah chatbot terbaru dari badan riset independen yang didirikan oleh Elon Musk, OpenAI Foundation.
Elon Musk ikut mendirikan startup dengan investor Silicon Valley lainnya termasuk venture capital teknologi Sam Altman pada akhir 2015, mengatakan bahwa pusat penelitian akan “memajukan kecerdasan digital dengan cara yang paling menguntungkan umat manusia” menurut sebuah postingan blog pada saat itu.
Sejak menjadi CEO Twitter, Elon Musk telah meninggalkan dewan dan menjauhkan diri dari perusahaan, tweeting pada hari Minggu bahwa setelah dia “mengetahui” bahwa OpenAI mengakses database platform untuk “pelatihan”, dia menghentikannya.
Bagaimana Cara Kerjanya?
ChatGPT, dilatih menggunakan Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF). AI ini dilatih menggunakan supervised learning: pelatih AI manusia menyediakan percakapan di mana modelnya bermain di kedua sisi—pengguna dan asisten AI.
Untuk membuat model hadiah untuk pembelajaran penguatan, masih perlu mengumpulkan data perbandingan, yang terdiri dari dua atau lebih respons model yang diberi peringkat berdasarkan kualitas.
Namun AI pada inti ChatGPT sebenarnya bukanlah hal yang sangat baru. Ini adalah versi model AI yang disebut GPT-3 yang menghasilkan teks berdasarkan pola yang dicerna dari sejumlah besar teks yang dikumpulkan dari web.
Model tersebut, yang tersedia sebagai API komersial untuk pemrogram, telah menunjukkan bahwa ia dapat menjawab pertanyaan dan menghasilkan teks dengan sangat baik di beberapa waktu.
Tetapi membuat layanan merespons dengan cara tertentu membutuhkan pembuatan prompt yang tepat untuk dimasukkan ke dalam perangkat lunak.
Apakah ChatGPT Gratis?
ChatGPT menonjol karena dapat mengambil pertanyaan yang diutarakan secara alami dan menjawabnya menggunakan varian baru GPT-3, yang disebut GPT-3.5.
Tweak ini telah membuka kapasitas baru untuk menjawab semua jenis pertanyaan, memberikan model AI yang kuat antarmuka baru yang menarik yang dapat digunakan oleh siapa saja.
Bahwa OpenAI telah membuka layanan secara gratis, dan fakta bahwa gangguannya bisa menyenangkan, juga membantu memicu debut viral chatbot mirip dengan bagaimana beberapa alat untuk membuat gambar menggunakan AI telah terbukti ideal untuk pembuatan meme.
Untuk mengumpulkan data ini, OpenAI melakukan percakapan antara pelatih AI dengan chatbot. Secara acak memilih pesan yang ditulis model, mengambil sampel beberapa penyelesaian alternatif, dan meminta pelatih AI memeringkatnya.
Menggunakan model reward ini, akhirnya dapat menyempurnakan model menggunakan Pengoptimalan Kebijakan Proksimal. OpenAI melakukan beberapa iterasi dari proses ini.
Dengan memberikan akses ke saran yang ditulis model untuk membantu AI menyusun respons. Dengan memberikan feedback-feedback yang sudah diberikan dari hasil kerjanya, AI ini akhirnya dapat mempelajari dan akhirnya menyempurnakan proses pengerjaan dan output yang diinginkan.
Baca juga: 9 Tren Data Science 2023 Yang Akan Mengubah Industri
Apa Saja Yang Bisa Dilakukan ChatGPT?
Dalam sebuah video Youtube channel bernama Nick Chapsas, dia mampu menyuruh ChatGPT untuk mengerjakan sebuah code dengan bahasa pemrograman C#.
Di sini, ChatGPT mampu menulis code C# dan generate string. Selain itu, dia mampu menghandle invalid input di dalamnya.
Mampu melakukan optimasi dari code tersebut sehingga tidak terdapat perlu menggunakan heap allocation.
Di dalam hashtag Twitter #ChatGPT, kamu dapat menemukan banyak orang yang sudah melakukan percobaan untuk menyuruh ChatGPT untuk mengerjakan tugas kuliah mereka, memintanya untuk menuliskan email, membuat surat kontrak dan masih banyak lagi.
Selain itu, dari Tweet Amjad Masad, dia mampu menyuruh ChatGPT untuk melakukan debugging serta menjelaskan proses dari debugging tersebut berjalan.
Selain dapat menuliskan code, ChatGPT diprediksi dapat membunuh Google.
Karena ChatGPT dapat menjawab pertanyaan yang biasanya kita berikan atua hanya sekedar memberikan rekomendasi tentang suatu hal.
Contoh menarik lainnya untuk AI adalah menggunakannya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.
Seorang pengguna mengajukan dua pertanyaan kepada ChatGPT, meminta chatbot untuk menjelaskan ekspresi reguler dan menulis esai empat paragraf tentang “effects of westward expansion on the civil war”.
Dari Tweet ini, ChatGPT mampu menjelaskan dengan lebih detail dibandingkan dengan search engine yang selama ini kita pakai, Google.
ChatGPT hanya memungkinkan pengguna untuk memberikan koreksi atas pernyataan yang salah, yang menurut OpenAI merupakan elemen penting dari pencarian publik.
Di pratinjau, pengguna dapat mendaftar atau masuk langsung untuk berinteraksi dengan bot.
Baca juga: 7 Kampus Dengan Prodi Data Science Di Indonesia
Keterbatasan ChatGPT
Karena masih di dalam tahap pengembangan, ChatGPT sendiri masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan untuk melakukan tugas atau menghasil sesuatu yang diinginkan oleh pengguna. Berikut ini contoh-contohnya:
- ChatGPT terkadang menulis jawaban yang terdengar masuk akal tetapi salah atau tidak masuk akal.
- ChatGPT peka terhadap tweak ke frase input atau mencoba prompt yang sama beberapa kali.
- Modelnya sering terlalu bertele-tele dan menggunakan frasa tertentu secara berlebihan, seperti menyatakan kembali bahwa itu adalah model bahasa yang dilatih oleh OpenAI.
- Idealnya, model akan mengajukan pertanyaan klarifikasi saat pengguna memberikan kueri yang ambigu. Sebaliknya, model AI saat ini biasanya menebak apa yang diinginkan pengguna.
- Meskipun telah berupaya agar model tersebut menolak permintaan yang tidak pantas, terkadang model tersebut menanggapi instruksi yang berbahaya atau menunjukkan perilaku bias.
Akankah AI mengambil alih?
Setidaknya belum dalam waktu dekat. Karena masih terdapat banyak bias dan perlu supervisi super ketat dari untuk digunakan di dalam industri & bisnis yang mana itu sangat menyita tenaga dan biaya.
Menggunakan Ai untuk melakukan pekerjaan, juga artinya perusahaan akan mengesampingkan feedback dari customernya.
Karena AI tidak dapat menilai feedback personal dari para customer (feedback customer adalah hal yang paling krusial di dalam bisnis).